📌 TOPINDIATOURS Update gadget: Nothing Ear 3 Bawa Fitur Super Mic, Inovasi Baru da
Jakarta, Gizmologi – Selain merevisi penamaan produknya yang sempat membuat para konsumen bingung lewat generasi sebelumnya, akhirnya Nothing meresmikan TWS kelas flagship-nya lewat kehadiran Nothing Ear 3. Tampil dalam desain serupa, wearables satu ini membawa fitur kunci yang belum pernah ada di segmennya, yakni Super Mic khusus pada charging case.
Sejak awal merilis earphone TWS hingga smartphone, Carl Pei selaku founder Nothing sebutkan bila ia ingin menghadirkan produk pilihan yang berbeda sekaligus tidak membosankan, namun juga memiliki tujuan utama tertentu. Kalau di smartphone berikan fungsi ekstra lewat permukaan bodi belakang, pada Nothing Ear 3, dihadirkan fungsi tambahan yang mempermudah obrolan dalam semua situasi.
Selain untuk mendengarkan musik, tak jarang kita menggunakan earphone TWS untuk melakukan panggilan suara—membuat kualitas mikrofon dalam sebuah perangkat audio nirkabel satu ini menjadi penting, bahkan salah satu faktor utama dalam memilih TWS. Lantas bagaimana cara kerja Super Mic pada Nothing Ear 3 terbaru?
Baca juga: Nothing Headphone 1 Bawa Desain Unik, Pesaing AirPods Max dalam Harga Lebih Terjangkau
Super Mic Mungkinkan Pengguna Nothing Ear 3 Untuk Telepon dalam Keramaian
Lewat acara peluncurannya yang ditayangkan secara daring, Nothing sebutkan bila dimensi hingga desain case Nothing Ear 3, masih sama persis seperti generasi sebelumnya. Hanya saja ada dua perbedaan utama, yakni penggunaan komponen metal yang lebih dominan untuk durabilitas tinggi, serta adanya tombol baru plus lubang khusus untuk fitur Super Mic.
Sesuai namanya, fitur ini sematkan sistem mikrofon ganda ke dalam bodi charging case Nothing Ear 3, membawa teknologi ambient-filtering khusus yang secara otomatis bisa memaksimalkan penerimaan suara dan meredam noise di sekitar. Fitur ini diklaim bisa mengurangi noise sampai 95dB, yang diilustrasikan bisa ngobrol tetap jelas meski di depan hembusan angin kencang atau duduk dalam sebuah bar yang ramai dengan suara orang lain hingga musik.
Untuk mengakses Super Mic, cukup dengan menekan tombol “talk” pada bodi Nothing Ear 3. Selain bisa dimanfaatkan untuk panggilan suara, juga bisa untuk merekam ide instan yang kemudian tersimpan bahkan dengan transkrip otomatis lewat Essential Space—sebuah fitur khusus yang tersedia hanya untuk smartphone Nothing. Lantas bagaimana dengan mikrofon yang terintegrasi ke dalam earbud? Nothing juga sudah melakukan sejumlah penyempurnaan.
Kini masing-masing earbud dilengkapi dengan tiga mikrofon plus sebuah Voice Pickup Unit (VPU) khusus yang bisa mendeteksi getaran mikro dari gerakan dagu dan kanal telinga. Sistem komplit terebut dipadukan dengan algoritma noise-cancelling berbasis AI, disebut hasil dari kumpulan lebih dari 20 juta hal rekaman audio, untuk memberikan kualitas suara yang lebih superior.
Waktu Pemutaran Musik Ikut Ditingkatkan
Selain mikrofon yang lebih mantap baik dari earbud maupun dengan Super Mic, Nothing juga tingkatkan kualitas audio pada Nothing Ear 3. Kini ukuran driver dinamisnya lebih besar, mencapai 12mm, dengan respons bass plus treble lebih baik—disebutkan bisa hasilkan soundstage lebih lebar. Penggunaan material baru juga membuat sambungan dengan smartphone lebih baik.
Dengan baterai Nothing Ear 3 yang berkapasitas 55 mAh pada setiap earbud, kini daya tahannya meningkat hingga 10 jam untuk mendengarkan musik non-stop tanpa ANC. Sementara kemampuan pengisian dayanya juga ditingkatkan—cukup 10 menit untuk mendengarkan musik sampai 10 jam. Dukungan wireless charging juga tetap hadir, meski dengan tambahan fitur Super Mic.
Lengkap dengan standar Bluetooth 5.4 dan dukungan LDAC untuk hi-res audio, harga Nothing Ear 3 sedikit alami kenaikan, yakni dibanderol mulai USD179 atau sekitar Rp2,96 jutaan. Mulai dijual resmi secara pre-order sejak 18 September kemarin, umumnya produk earphone Nothing bakal hadir resmi ke Tanah Air lewat Erajaya sebagai distributor resmi.
Artikel berjudul Nothing Ear 3 Bawa Fitur Super Mic, Inovasi Baru dalam Sebuah Earphone TWS yang ditulis oleh Prasetyo Herfianto pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 TOPINDIATOURS Hot gadget: Logitech G Play 2025 Pamer Banyak Inovasi, AI hingga E
Jakarta, Gizmologi – Logitech G PLAY 2025 yang digelar di Shanghai, Madrid memperkenalkan berbagai produk baru di lini PC gaming, konsol, esports, sim racing, hingga tools untuk streaming. Tidak hanya soal perangkat, Logitech G juga menekankan filosofi desain inklusif, kolaborasi dengan mitra besar seperti McLaren Racing dan NVIDIA, serta integrasi teknologi berbasis AI.
Fenomena sekarang memang menunjukkan perusahaan teknologi berlomba menghadirkan perangkat yang lebih imersif, responsif, dan mendukung beragam gaya bermain, baik untuk gamer kasual, kompetitif, maupun kreator konten. Dalam konteks inilah Logitech G mencoba memperlihatkan langkah terbesarnya tahun ini.
Namun, setiap gebrakan teknologi tentu hadir dengan pertanyaan lanjutan: sejauh mana perangkat ini benar-benar dibutuhkan oleh gamer? Di satu sisi, inovasi seperti haptic trigger pada mouse esports atau AI co-host untuk streamer terdengar revolusioner. Di sisi lain, tantangan harga, ketersediaan, serta penerimaan pasar akan menentukan apakah produk-produk ini hanya jadi hype sesaat atau mampu bertahan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Roblox Hadirkan Inovasi AI dan Monetisasi Baru untuk Kreator
Inovasi di Sim Racing dan Esports
Salah satu sorotan utama ada di kategori sim racing. Logitech G memperkenalkan GRS50 Base, motor direct-drive dengan torsi puncak 8Nm yang dipadukan dengan teknologi TRUEFORCE untuk menghadirkan sensasi fisik dari tiap detail di lintasan. Dipasangkan dengan RS Pedals berbasis load cell 75 kg yang bisa diatur posisinya, perangkat ini ditujukan bagi pengguna yang ingin merasakan realisme lebih tinggi saat balapan virtual. Selain itu, kolaborasi dengan McLaren Racing melahirkan headset nirkabel GA50, setir Formula Wheel edisi khusus, serta kursi balap cockpit-style yang meniru posisi duduk mobil F1.
Di ranah esports, Logitech G bekerja sama dengan pemain profesional untuk merancang mouse gaming baru. PRO X2 SUPERSTRIKE hadir dengan sistem pemicu haptic induktif yang menggantikan switch tradisional, memberi pengalaman klik lebih cepat dan presisi. Sementara itu, PRO X SUPERLIGHT 2c ditujukan bagi gamer yang membutuhkan mouse ringan dengan desain kompak. Logitech menekankan bahwa perangkat ini dikembangkan lewat masukan langsung dari atlet esports, meski tantangan berikutnya adalah bagaimana gamer non-profesional melihat nilai tambah dari inovasi tersebut.
Bagi sebagian gamer, perangkat sim racing premium dan mouse esports eksperimental bisa menjadi daya tarik tersendiri. Namun bagi yang lain, pertanyaan soal harga dan kompatibilitas dengan perangkat yang sudah ada bisa menjadi faktor penentu. Inilah dilema klasik inovasi gaming: antara kebutuhan real dan gimmick teknologi.
AI Streaming, Periferal PC, dan Konsol
Di luar hardware, Logitech juga memperkuat lini software dengan gebrakan dari Streamlabs. Perusahaan memperkenalkan AI Streaming Agent, co-host virtual bertenaga NVIDIA ACE yang bisa melakukan switching scene otomatis, membuat highlight, hingga membantu troubleshooting saat siaran langsung. Bahkan, streamer bisa menambahkan avatar digital berbasis Audio2Face untuk tampil lebih interaktif. Fitur ini menjanjikan efisiensi bagi kreator konten, meski tetap memunculkan perdebatan soal keaslian dan keterlibatan manusia dalam streaming.
Untuk PC gaming, Logitech menambah headset G321 LIGHTSPEED Wireless dan keyboard G515 RAPID TKL. Headset ini ditujukan bagi pemain harian dengan harga lebih ramah, sementara keyboard ultra-tipis 22 mm hadir dengan switch analog magnetik dan teknologi KEYCONTROL yang memungkinkan pengaturan presisi hingga 0,1 mm. Dari sisi fungsionalitas, produk-produk ini bisa menjawab kebutuhan gamer kasual maupun kompetitif. Pertanyaannya, apakah inovasi seperti rapid trigger akan jadi standar baru atau sekadar opsi eksklusif?
Tak ketinggalan, Logitech meluncurkan headset A20 X Wireless untuk gamer konsol. Headset ini dilengkapi teknologi PLAYSYNC AUDIO yang memungkinkan perpindahan audio lintas perangkat hanya dengan satu tombol. Dukungan Bluetooth, LIGHTSYNC, serta mikrofon 48 kHz ditujukan untuk memperluas pengalaman bermain di ekosistem PlayStation, Xbox, hingga mobile. Meski demikian, headset premium selalu berhadapan dengan kompetisi ketat dari brand lain yang menawarkan produk dengan harga lebih terjangkau.
Melalui rangkaian produk baru di ajang G PLAY 2025, Logitech G memperlihatkan ambisinya untuk merangkul semua segmen gamer dari pembalap virtual, atlet esports, kreator konten, hingga gamer kasual konsol dan PC. Inovasi yang ditawarkan mulai dari motor direct-drive hingga AI co-host untuk memperlihatkan arah masa depan yang lebih imersif dan serba terhubung.
Artikel berjudul Logitech G Play 2025 Pamer Banyak Inovasi, AI hingga Esports yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan TOPINDIATOURS
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!