📌 TOPINDIATOURS Update gadget: Nokia 130 dan 150 Music, Ponsel Retro Bagi yang Ing
Jakarta, Gizmologi – Pasar ponsel fitur masih memiliki segmen tersendiri di tengah dominasi smartphone. Inilah yang memberanikan HMD untuk memperluas lini ponsel fiturnya dengan memperkenalkan Nokia 130 Music dan Nokia 150 Music. Kedua perangkat ini membawa nuansa retro dengan desain candy-bar klasik, namun dipadukan fitur audio yang lebih modern. Dengan harga terjangkau, keduanya ditujukan bagi pengguna yang mencari perangkat sederhana, tahan lama, sekaligus bisa diandalkan sebagai pemutar musik portabel.
Beberapa pengguna memilih perangkat semacam ini sebagai ponsel cadangan, ada pula yang menggunakannya untuk kebutuhan “digital detox” agar terlepas dari hiruk-pikuk notifikasi dan aplikasi media sosial. Dalam konteks itu, Nokia mencoba menonjol dengan menghadirkan daya tahan baterai lama serta speaker yang lebih lantang.
Namun, tantangan tetap ada. Kehadiran smartphone murah dengan fitur lebih lengkap bisa menjadi faktor yang menekan pasar ponsel fitur. Pertanyaannya, apakah Nokia 130 Music dan 150 Music mampu menarik minat konsumen di Indonesia dan global? Jawaban itu akan sangat bergantung pada seberapa relevan nilai nostalgia dan fokus pada audio bagi pengguna masa kini.
Baca Juga: DJI Osmo Nano Hadir Sebagai Action Camera Mini, Siap Jadi Pesaing Kamera Insta360 Terbaru
Fitur Utama Nokia 130 dan 150 Music
Nokia 130 Music hadir dengan layar QVGA 2,4 inci, speaker 2W, tombol musik khusus, dan baterai 2500 mAh yang diklaim sanggup bertahan hingga sebulan dalam mode siaga. Perangkat ini juga mendukung pemutaran musik melalui jack audio 3,5mm, radio FM, serta koneksi Bluetooth 5.0 untuk menghubungkan ke perangkat audio eksternal. Dengan penyimpanan internal 8MB yang bisa diperluas hingga 32GB melalui kartu microSD, ponsel ini cukup untuk menyimpan ribuan lagu dalam format sederhana.
Sementara itu, Nokia 150 Music membawa spesifikasi yang mirip, tetapi dengan sentuhan desain lebih premium dan tambahan kamera QVGA. Fitur ini memungkinkan pengguna mengabadikan momen sederhana sehari-hari, meskipun kualitasnya tentu tidak bisa disamakan dengan kamera smartphone modern. Lampu senter bawaan juga memberikan nilai tambah bagi pengguna yang membutuhkan perangkat praktis dalam berbagai kondisi.
Kedua ponsel menjalankan sistem operasi S30+ (RTOS) yang ringan dan mudah digunakan. Dengan bobot yang ringkas serta rangka kokoh, perangkat ini ditujukan untuk konsumen yang mengutamakan kepraktisan. HMD juga menonjolkan tombol musik khusus sebagai pembeda utama, memudahkan navigasi playlist tanpa perlu masuk ke menu yang berlapis.
Kabarnya, para pengguna yang menggunakan Nokia 130 Music dan juga 150 Music bisa mendengarkan musik menggunakan platform yang bernama dumbphone. Secara singkat, dumbphone merupakan sebuah platform yang dikembangkan oleh Nokia dan mengadalkan file lokal, Radio F.M, hingga Bluetooth 5.0.
Read more: Feature Phone Nokia 110 4G & 105 4G Bring USB-C and Modern Features
Harga, Ketersediaan, dan Respons Pasar
Nokia 130 Music ditawarkan dengan harga Rp400.000 dalam pilihan warna Dark Grey dan Blue. Sementara Nokia 150 Music dibanderol Rp475.000 dengan varian warna Dark Grey dan Aqua Blue. Dengan banderol ini, keduanya diposisikan sebagai perangkat ramah kantong yang menyasar segmen entry-level, baik sebagai ponsel utama maupun perangkat cadangan.
Menurut HMD, kehadiran dua ponsel ini juga dimaksudkan untuk memberikan alternatif bagi konsumen yang ingin menikmati musik dengan cara sederhana tanpa khawatir soal baterai habis di tengah hari. “Kami ingin memberikan kombinasi audio dinamis, desain klasik, dan kinerja tahan lama,” ujar Petri Hayrynen, Global Head of Product Marketing HMD
Artikel berjudul Nokia 130 dan 150 Music, Ponsel Retro Bagi yang Ingin Nostalgia Sekaligus Digital Detox yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
📌 TOPINDIATOURS Hot gadget: Borderlands 4 Versi Nintendo Switch 2 Resmi Ditunda Wa
Jakarta, Gizmologi – Rencana peluncuran Borderlands 4 di konsol Nintendo Switch 2 pada 3 Oktober 2025 akhirnya harus mundur. Gearbox dan 2K Games secara resmi mengumumkan penundaan perilisan tersebut, menyusul kekhawatiran soal performa yang sebelumnya sudah mencuat di kalangan penggemar. Meski begitu, pengembang memastikan bahwa versi Switch 2 tidak dibatalkan sepenuhnya.
Keputusan ini datang tidak lama setelah CEO Gearbox, Randy Pitchford, sempat membagikan proyeksi performa game di Switch 2 yang menimbulkan keraguan. Fans khawatir perangkat baru Nintendo belum cukup kuat untuk menangani kompleksitas grafis dan gameplay khas seri looter-shooter ini. Penundaan akhirnya memperkuat dugaan bahwa versi Switch memang membutuhkan waktu ekstra agar siap rilis.
Dalam pernyataan resminya di platform X, Gearbox dan 2K menegaskan bahwa langkah ini diambil demi memberikan pengalaman terbaik bagi pemain. Semua pre-order digital akan dibatalkan secara otomatis mulai 26 September, sementara pembeli edisi fisik diminta menghubungi retailer masing-masing. Meski tanpa tanggal rilis baru, tim pengembang berjanji akan memberikan pembaruan setelah jadwal disesuaikan.
Baca Juga: Nintendo Hidupkan Kembali Virtual Boy dengan Aksesori untuk Switch
Alasan Penundaan dan Respons Pengembang
Gearbox menyebut bahwa Borderlands 4 untuk Switch 2 “membutuhkan waktu tambahan untuk pengembangan dan polesan” agar sesuai standar ekspektasi. Mereka juga menyinggung keinginan untuk menyelaraskan peluncuran dengan fitur cross-save, yang memungkinkan pemain melanjutkan progres di berbagai platform. Fitur ini dianggap sangat penting untuk komunitas, mengingat seri Borderlands dikenal dengan gameplay kooperatif lintas perangkat.
Penundaan ini muncul di tengah keluhan performa yang juga dialami pemain PC sejak rilis awal Borderlands 4. Beberapa gamer melaporkan stuttering, frame rate drop, hingga bug sesekali. Dengan kondisi tersebut, tidak mengejutkan jika versi Switch 2 dianggap perlu perhatian lebih agar tidak mengulang masalah serupa.
Meskipun mengecewakan, sebagian penggemar menilai langkah ini sebagai keputusan tepat. Lebih baik menunggu lebih lama ketimbang menerima port yang setengah matang. Industri game sendiri sudah beberapa kali mengalami kasus serupa, di mana versi konsol tertentu menuai kritik pedas karena dipaksakan rilis tanpa optimalisasi memadai.
Dampak bagi Pemain dan Prospek ke Depan
Bagi pemain yang sudah melakukan pre-order, kebijakan pengembalian dana otomatis dari Nintendo memberikan kepastian. Meski begitu, ada kekhawatiran bahwa ketiadaan tanggal rilis baru bisa menurunkan antusiasme, terutama bagi pengguna Switch 2 yang ingin menikmati Borderlands 4 bersamaan dengan platform lain.
Di sisi lain, penundaan ini juga bisa menjadi momentum positif. Dengan tambahan waktu, Gearbox berkesempatan memastikan performa lebih stabil dan pengalaman lebih mulus di konsol hybrid Nintendo. Jika berhasil, justru kehadiran Borderlands 4 di Switch 2 bisa memperluas basis pemain secara signifikan, apalagi mengingat popularitas Switch di pasar global.
Keputusan ini sekali lagi menegaskan tantangan dalam merilis game lintas platform. Menghadirkan kualitas konsisten di perangkat dengan spesifikasi berbeda bukan perkara mudah. Bagi Gearbox dan 2K, hasil akhir akan sangat menentukan apakah penundaan ini dilihat sebagai langkah bijak atau justru sebagai titik lemah dalam strategi peluncuran Borderlands 4.
Artikel berjudul Borderlands 4 Versi Nintendo Switch 2 Resmi Ditunda yang ditulis oleh Christopher Louis pertama kali tampil di Gizmologi.id
đź”— Sumber: www.gizmologi.com
🤖 Catatan TOPINDIATOURS
Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.
✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!