TOPINDIATOURS Hot gadget: Jalin Gandeng AFTECH Hadirkan FDC, Percepat Mitigasi Penipuan Fi

📌 TOPINDIATOURS Eksklusif gadget: Jalin Gandeng AFTECH Hadirkan FDC, Percepat Miti

Jakarta, Gizmologi – PT Jalin Pembayaran Nusantara sebagai digital enabler sistem keuangan nasional di bawah ekosistem Danantara melalui Holding BUMN Danareksa umumkan kerja samanya dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) untuk membentuk Fraud Detection Consortium (FDC), Kamis (11/12). Kerja sama Jalin dan AFTECH dilakukan dalam acara Mandiri BFN Fest 2025, di Jakarta Selatan.

“Ini adalah langkah konkret AFTECH dan Jalin untuk melindungi ekosistem fintech agar tumbuh sehat dan tepercaya,” ujar Sekretaris Jenderal AFTECH, Firlie Ganinduto.

Inisiatif FDC hadir pada momentum ketika ekonomi digital tumbuh sangat cepat. Pada Triwulan III 2025, transaksi pembayaran digital mencapai 12,99 miliar atau naik 38,08% (yoy). Namun, pertumbuhan ini juga membawa peningkatan risiko, baik fraud maupun insiden siber yang semakin terorganisasi.

Baca Juga: Shopee Luncurkan Buku AMAN untuk Pengguna Antisipasi Modus Penipuan

Jalin Beri Solusi Cegah Penipuan di Fintech dengan FMS

Secara konseptual, FDC dirancang sebagai ekosistem intelijen fraud yang mengonsolidasikan sinyal risiko dari berbagai entitas industri. Pendekatan ini memungkinkan data yang sebelumnya terfragmentasi di masing-masing lembaga diolah menjadi wawasan anti-fraud yang lebih utuh dan relevan.

Sehingga bagi industri fintech atau keuangan digital dan lainnya bisa memperluas cakupan deteksi dan respons risiko. Sebagai tahapan awal, inisiatif ini dimulai melalui adopsi Jalin Fraud Management System (FMS) berbasis shared infrastructure.

Implementasi akan dilakukan secara bertahap kepada anggota AFTECH dan jaringan member Jalin, sekaligus menjadi fondasi teknis bagi pengembangan FDC sebagai tulang punggung intelijen fraud di industri keuangan digital. Pendekatan ini memperluas akses terhadap kapabilitas keamanan berstandar industri—khususnya bagi yang menghadapi keterbatasan investasi untuk membangun sistem secara mandiri.

Mereka bisa melihat analitik terjadinya fraud atau penipuan khususnya di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga bisa melihat kejadian penipuan atau fraud di negara lain dan datanya akan disimpan di dalam negeri.

“Visi strategis FDC membutuhkan fondasi teknologi yang kokoh, dan di situlah FMS Jalin berperan sebagai enabler. Dengan pendekatan shared infrastructure, FMS membuka akses kapabilitas pertahanan yang setara bagi seluruh pelaku sehingga industri dapat menghadapi pola ancaman yang semakin canggih dengan kesiapan yang sama kuat,” jelas Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji.

Inisiasi FDC oleh Jalin dan AFTECH, beserta implementasi FMS, diharapkan menjadi tonggak penting peningkatan maturitas industri fintech nasional. Tahap selanjutnya akan ditempuh melalui uji coba bertahap, disertai dialog berkelanjutan dengan regulator untuk memperkuat kerangka kebijakan dan memastikan kesiapan operasional ekosistem keuangan digital.

Dengan adanya alat FMS ini, diharapkan juga perusahaan tak hanya bisa melihat pergerakan fraud yang tak ada hentinya, namun juga bisa bergerak cepat dalam memberikan solusi penyelesaiannya. Solusi dari Jalin pun sudah siap memitigasi adanya fraud dari kecerdasan buatan (AI) atau machine learning.

Artikel berjudul Jalin Gandeng AFTECH Hadirkan FDC, Percepat Mitigasi Penipuan Fintech yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


📌 TOPINDIATOURS Update gadget: Jalin Gandeng AFTECH Hadirkan FDC, Percepat Mitigas

Jakarta, Gizmologi – PT Jalin Pembayaran Nusantara sebagai digital enabler sistem keuangan nasional di bawah ekosistem Danantara melalui Holding BUMN Danareksa umumkan kerja samanya dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) untuk membentuk Fraud Detection Consortium (FDC), Kamis (11/12). Kerja sama Jalin dan AFTECH dilakukan dalam acara Mandiri BFN Fest 2025, di Jakarta Selatan.

“Ini adalah langkah konkret AFTECH dan Jalin untuk melindungi ekosistem fintech agar tumbuh sehat dan tepercaya,” ujar Sekretaris Jenderal AFTECH, Firlie Ganinduto.

Inisiatif FDC hadir pada momentum ketika ekonomi digital tumbuh sangat cepat. Pada Triwulan III 2025, transaksi pembayaran digital mencapai 12,99 miliar atau naik 38,08% (yoy). Namun, pertumbuhan ini juga membawa peningkatan risiko, baik fraud maupun insiden siber yang semakin terorganisasi.

Baca Juga: Shopee Luncurkan Buku AMAN untuk Pengguna Antisipasi Modus Penipuan

Jalin Beri Solusi Cegah Penipuan di Fintech dengan FMS

Secara konseptual, FDC dirancang sebagai ekosistem intelijen fraud yang mengonsolidasikan sinyal risiko dari berbagai entitas industri. Pendekatan ini memungkinkan data yang sebelumnya terfragmentasi di masing-masing lembaga diolah menjadi wawasan anti-fraud yang lebih utuh dan relevan.

Sehingga bagi industri fintech atau keuangan digital dan lainnya bisa memperluas cakupan deteksi dan respons risiko. Sebagai tahapan awal, inisiatif ini dimulai melalui adopsi Jalin Fraud Management System (FMS) berbasis shared infrastructure.

Implementasi akan dilakukan secara bertahap kepada anggota AFTECH dan jaringan member Jalin, sekaligus menjadi fondasi teknis bagi pengembangan FDC sebagai tulang punggung intelijen fraud di industri keuangan digital. Pendekatan ini memperluas akses terhadap kapabilitas keamanan berstandar industri—khususnya bagi yang menghadapi keterbatasan investasi untuk membangun sistem secara mandiri.

Mereka bisa melihat analitik terjadinya fraud atau penipuan khususnya di Indonesia. Selain itu, perusahaan juga bisa melihat kejadian penipuan atau fraud di negara lain dan datanya akan disimpan di dalam negeri.

“Visi strategis FDC membutuhkan fondasi teknologi yang kokoh, dan di situlah FMS Jalin berperan sebagai enabler. Dengan pendekatan shared infrastructure, FMS membuka akses kapabilitas pertahanan yang setara bagi seluruh pelaku sehingga industri dapat menghadapi pola ancaman yang semakin canggih dengan kesiapan yang sama kuat,” jelas Direktur Utama Jalin, Ario Tejo Bayu Aji.

Inisiasi FDC oleh Jalin dan AFTECH, beserta implementasi FMS, diharapkan menjadi tonggak penting peningkatan maturitas industri fintech nasional. Tahap selanjutnya akan ditempuh melalui uji coba bertahap, disertai dialog berkelanjutan dengan regulator untuk memperkuat kerangka kebijakan dan memastikan kesiapan operasional ekosistem keuangan digital.

Dengan adanya alat FMS ini, diharapkan juga perusahaan tak hanya bisa melihat pergerakan fraud yang tak ada hentinya, namun juga bisa bergerak cepat dalam memberikan solusi penyelesaiannya. Solusi dari Jalin pun sudah siap memitigasi adanya fraud dari kecerdasan buatan (AI) atau machine learning.

Artikel berjudul Jalin Gandeng AFTECH Hadirkan FDC, Percepat Mitigasi Penipuan Fintech yang ditulis oleh Zihan Fajrin pertama kali tampil di Gizmologi.id

đź”— Sumber: www.gizmologi.com


🤖 Catatan TOPINDIATOURS

Artikel ini adalah rangkuman otomatis dari beberapa sumber terpercaya. Kami pilih topik yang sedang tren agar kamu selalu update tanpa ketinggalan.

✅ Update berikutnya dalam 30 menit — tema random menanti!